Kamis, 25 November 2010

Theremin

Theremin adalah sebuah alat musik elektronik yang ditemukan pada tahun 1920, dan kemudian dipatenkan tahun 1928 oleh seorang ahli ilmu fisika bernama Lev Termen (Leon Theremin), dan masih dipakai hingga kini. Alat musik ini berasal dari Rusia. Diantara semua alat musik, Theremin ini cukup unik, karena untuk memainkannya tidak diperlukan kontak fisik secara langsung oleh pemainnya, jadi pemain Theremin cukup melambaikan tangannya diatas Theremin. Prinsip kerja Theremin adalah melalui frekuensi radio yang dihasilkan oleh antena pada Theremin dan kapasitor variabel yang menghasilkan frekuensi itu. Pada Theremin terdapat 2 frekuensi, dimana yang satu untuk mengatur pitch atau untuk memainkan nadanya, dan yang satu untuk mengatur volume. Gerakan tangan di dekat antena yang mengatur frekuensi mengubah sirkuit-sirkuit pada Theremin, yang kemudian mengontrol sinyal suara untuk disalurkan ke speaker. Suara yang dihasilkan oleh Theremin seringkali diasosiakan pada suara yang memiliki kesan menyeramkan (membuat merinding) sehingga kerap kali penggunaan Theremin dilakukan dalam pembuatan soundtrack dalam film seperti Miklos Rozsa's dalam film Spellbound and The Lost Weekend, Bernard Herrmann's dalam film The Day the Earth Stood Still yang digunakan juga dalam drama Midsomer Murders.
Sejarah Theremin
Theremin merupakan produk asli dari pemerintahan Rusia dalam penelitiannya tentang sensor indera. Instrumen ini ditemukan oleh seorang ahli fisika muda bernama Lev Sergeivich Termen (yang dikenal juga sebagai Leon Theremin) pada bulan Oktober 1920 sesaat setelah pecahnya perang sipil Rusia. Setelah memperoleh tanggapan yang positif dalam Konferensi Elektronik Moskow, Theremin diperagakan di hadapan Bolshevik, pemimpin Vladimir Lenin. Kemudian, Lenin terkesan dengan perangkat tersebut dan kemudian mulai mempelajarinya. Theremin kemudian dibawa keliling dunia dan diperkenalkan sebagai penemuan terbaru oleh Soviet dalam bidang teknologi musik elektronik. Setelah perjalanan yang panjang mengelilingi Eropa, Theremin kemudian semakin terkenal hingga ke Amerika Serikat, dan kemudian dipatenkan tahun 1928 (US1661058). Maka kemudian, Theremin memperoleh hak produk komersial dari RCA. Dalam komersialisasinya, walaupun Theremin tidak terlalu sukses di pasaran, alat musik ini cukup mempesona penduduk Amerika dan luar negeri lainnya. Selama tahun 1930-an, Lucie Bigelow Rosen bersama suaminya Walter Bigelow Rosen menyediakan bantuan finansial dan artistik untuk mendukung pengembangan dan peningkatan popularitas dari instrumen ini. Setelah popularitasnya yang mendadak di Amerika tersebut, setelah akhir dari perang dunia kedua, secara mendadak pula Theremin ditinggalkan dan menjadi tidak terpakai lagi oleh musisi. Penyebab utamanya adalah teknologi baru dalam bidang instrumen musik yang lebih mudah untuk dimainkan. Namun demikian, segelintir peminat Theremin tetap bertahan. Salah satunya ialah , Robert Moog. Beliau memulai merakit sendiri perangkat Theremin di tahun 1950, yaitu saat beliau masih sebagai pelajar sekolah menengah pertama. Moog kemudian menerbitkan beberapa artikel tentang cara membuat theremin,dan menjual perlengkapan theremin yang dapat dirangkai sendiri oleh pembelinya. Saat ini, banyak perangkat Theremin, yang ditawarkan dan dijual secara online melalui internet atau pun offline, bahkan beberapa diiklankan sebagai mainan.
Prinsip Pengoperasian
Theremin adalah instrumen musik yang sangat unik di mana dapat dimainkan tanpa ada kontak fisik dengan alat musik tersebut. Musisi berdiri di depan perangkat instrumennya dan menggerakan kedua tangannya di dekat dua antena logam. Jarak tangan dengan satu antena menentukan frekuensi (tinggi atau rendah), dan jarak antara tangan dengan antena lainnya menentukan amplitudo volume (besar atau kecil). Yang paling sering dilakukan, tangan sebelah kanan mengontrol frekuensi suara dan tangan sebelah kiri mengontrol volume suara, namun ada juga musisi yang melakukannya dengan terbalik. Theremin menggunakan prinsip heterodyneuntuk menghasilkan sinyal audio. Kontak frekuensi dalam instrumen ini terdiri dari dua penggerak frekuensi radio. Masing-masing penggerak beroperasi dalam takaran frekuensi yang pasti. Frekuensi dari penggerak yang lainnya dikendalikan oleh jarak musisi dari antena pengontrol frekuensi. Tangan dari musisi yang mengoperasikan instrumen ini berfungsi sebagai pelat pemutar dari kapasitor variabel dalam sebuah sirkuit L-C (induksi-kapasitas), yang mana juga merupakan bagian dari penggerak frekuensi radio dan menentukan frekuensinya. Perbedaan antara frekuensi dari dua penggerak dalam setiap momennya membolehkan penciptaan dari nada-nada yang berbeda dalam jangkauan frekuensi audio yang dihasilkan dalam sinyal audio yang dikirimkan ke pengeras suara. Untuk pengaturan volume, tangan lain dari musisi berfungsi sebagai pelat pemutar kapasitor variabel lainnya. Dalam hal ini, kapasitor mematikan bunyi dari penggerak lainnya. Jarak antara tangan musisi dengan antena pengontrol volume menentukan kapasitas dari volume theremin. Sirkuit yang telah modern didesain untuk menyederhanakan kompleksitas dari dua penggerak frekuensi radio dengan hanya meletakkan satu penggerak saja, sama dengan sirkuit volume theremin yang asli. Namun, kelemahannya, pendekatan ini biasanya tidak terlalu stabil dan tidak dapat mengubah frekuensi yang rendah.
Teknik Permainan
Theremin mudah dipelajari namun terkenal sukar untuk dikuasai. Pemain theremin menampilkan dua tantangan, yaitu mampu mengendalikan tinggi dan rendahnya nada tanpa pedoman (tanpa kunci atau posisi jari), serta meminimalisir portamento (nada yang tergelincir) yang tidak diharapkan dalam instrumen ini. Kontrol nada dalam theremin sangat menantang karena, seperti biola atau trombone, sebuah theremin menghasilkan nada dalam beragam pola nada sepanjang jangkauan keseluruhannya. Tidak seperti alat musik lainnya, theremin tidak memiliki umpan balik secara fisik seperti senar pada gitar, tuts pada piano, atau pun kolom dalam alat musik tiup. Pemain theremin harus bergantung pada apa yang terdengar, dan hanya dapat melakukan koreksi pada titi nada ketika volumenya tidak nol. Dalam theremin, keseluruhan jangkauan titi nada dikendalikan oleh jarak antara tangan atau jari pemain dengan antena di udara. Kemampuan untuk mengukur dan mengendalikan posisi tersebut secara tepat sangat dibutuhkan oleh pemain theremin.
Penggunaan Theremin
Musik Konser Theremin popular digunakan oleh golongan perintis atau pelopor dalam dunia musik karena rasa kebebasan terhadap struktur komposisi yang konvensionaldan tradisional. Theremin juga ditampilkan sebagai alat musik klasik dan juga sering kali digunakan dalam improvisasi terhadap musik jazz. Komposer konser musik yang telah menggubah komposisi mereka dengan menggunakan theremin termasuk Lera Auerbach, Bohuslav Martinů, Dmitri Shostakovich, Charles Ives, Olesya Rostovskaya, Percy Grainger, Christian Wolffabella LVIII, Joseph Schillinger, Alan Hovhaness, Edgar Varese, Moritz Eggert, Iraida Yusupova, Jorge Antunes, Vladimir Komarov, Anis Fuleihan dan Dalit Warshaw. Sebuah komposisi konser terbaru yang menggunakan theremin berjudul The Little Mermaid yang digubah oleh Lera Auerbach. Komposisi ini merupakan hasil produksi selama tiga jam di mana suara yang diproduksi oleh theremin dihasilkan seolah-olah sebagai suara putri duyung. Komposer theremin lainnya yang juga popular ialah Lydia Kavina. Beliau adalah seorang komposer yang juga pelatih theremin ternama dari Rusia. Kavina merupakan keponakan dari salah satu sepupu Leon Theremin. Daftar komposisi yang dibuatnya terdiri dari mayoritas musik klasik dan neo-klasik, yang mana banyak di antaranya ditulis dalam bentuk instrumen. Di Amerika Serikat, Pamelia Kurstin tampil sebagai thereminist dengan gaya inovatif yaitu menggabungkan musik klasik dan jazz, bersamaan juga dengan musik etnik tradisional dengan rock baru.
Musik Popular Theremin mulai digunakan dalam musik popular sejak akhir tahun 1940 yaitu ditandai oleh kolaborasi dari Samuel Hoffman dan Harry Revel, dan berlanjut hingga saat ini. Jimmy Page dari band [[Led Zeppelin]] menggunakan sebuah variasi dengan theremin selama penampilannya dalam musik Whole Lotta Love dan No Quarter. Theremin digabungkan dengan dawai gitar tahun 1977, dan digunakan juga sebagai soundtrack film Death Wish II yang dirilis tahun 1982.
Film Seorang Rusia bernama Dmitri Shostakovich merupakan komposer pertama yang menggunakan theremin sebagai bagian dari karya orkestra yang digunakan sebagai musik latar dalam film Odna di tahun 1931. Selain banyak digunakan dalam gubahan musik klasik, alat musik ini juga banyak dipakai dalam film, seperti Spellbound, The Red House, The Lost Weekend (ketiganya ditulis oleh Miklós Rózsa, komposer pertama yang menggunakan theremin dalam film [[Hollywood]]), The Spiral Staircase, The Day the Earth Stood Still, The Thing (From Another World), The Ten Commandments (1956), Monster House, Ed Wood dan The Machinist (keduanya merupakan gubahan Lydia Kavina).

Efek tribokelistrikan

Efek listrik tribo (juga dikenal sebagai ‘triboelectric charging’) merupakan sejenis elektrifikasi sentuh dimana material-material tertentu menjadi bermuatan listrik setelah bersentuhan dengan material lain yang berbeda dan lalu dipisahkan. Polaritas dan kekuatan muatan yang dihasilkan ditentukan oleh material, kekasaran permukaan, temperatur, ketegangan, dan sifat-sifat yang lain. Salah satu contoh efek listrik tribo adalah batu amber (ambar) yang bisa mendapatkan muatan listrik dengan bersentuhan lalu dipisahkan (atau bergesekan) dengan wol. Peristiwa itu pertama kali dicatat oleh Thales. Contoh material lainnya yang bisa mendapatkan muatan saat digosokkan adalah kaca yang digosok dengan sutra serta karet keras yang digosokkan dengan bulu.
Rangkaian Listrik Tribo
Di samping ini adalah urutan sejumlah material sesuai dengan polaritas pemisahan muatan saat disentuh dengan obyek yang lain. Makin ke bawah maka makin bermuatan negatiflah material yang digosokkan dengan material lain yang berada di bagian paling atas. Semakin jauh urutan dua material maka semakin besarlah muatan yang ditransfer. Semakin dekat urutan antar dua material yang digosokkan maka bisa saja tidak terjadi pertukaran muatan apapun. Ini tergantung pada ada tidaknya kontaminan atau oksida, atau pada sifat-sifat selain dari tipe material.
Penyebab
Meski istilah tribo berasal dari kata tribos dalam bahasa Yunani, yang berarti menggosok, dua buah material hanya perlu bersentuhan lalu dipisahkan agar terjadi pertukaran elektron. Setelah bersentuhan, sebuah ikatan kimia terbentuk di antara sejumlah bagian pada permukaan kedua material tersebut, disebut adhesi, dan muatan bergerak dari satu material ke material lain untuk menyamakan potensial elektrokimia. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan muatan netto di antara obyek. Saat dipisahkan, beberapa atom yang terikat cenderung mempertahankan atau melepaskan elektron tambahan, meski ketidakseimbangan akan dihancurkan sebagian oleh penerowongan kuantum maupun kegagalan listrik/tembus listrik/dadalan elektrik/electrical breakdown (biasanya lucutan korona). Sebagai tambahan, beberapa material melakukan pertukaran ion pada mobilitas yang berbeda, atau menukarkan fragmen-fragmen yang bermuatan dari molekul berukuran besar.
Efek listrik tribo hanya berhubungan dengan gaya gesek karena keduanya melibatkan adhesi. Namun efek ini akan sangat meningkat dengan menggosok-gosokkan material yang satu ke material yang lain, karena material-material itu akan bersentuhan dan terpisah berkali-kali. Untuk permukaan-permukaan yang geometrinya berbeda, penggosokan bisa menyebabkan pemanasan bagian permukaan yang menonjol keluar, menyebabkan pemisahan muatan piroelektrik yang akan meningkatkan elektrifikasi sentuh yang ada, maupun menentang polaritas yang ada. Studi mengenai nano-efek permukaan mengalami perkembangan pesat sejak ditemukannya atomic force microscope (AFM).
Karena permukaan material kini bermuatan listrik, baik negatif maupun positif, apapun kontak dengan sebuah benda bersifat konduktif yang tidak bermuatan atau benda yang bermuatan berbeda akan menyebabkan cetus/latu elektrik (loncatan bunga api listrik). Muatan listrik di tubuh seseorang yang berjalan di sepanjang karpet bisa meningkat ribuan volt, cukup untuk menyebabkan cetus minimal sepanjang satu sentimeter. Kondisi yang kering menghambat lucutan elektris dengan mengurangi konduktivitas udara, sebagaimana yang biasa terjadi di dalam ruangan saat cuacanya sangat dingin. Cetus bisa pula tercipta hanya dengan melepaskan kaos atau korset dari nilon. Melakukan perjalanan dengan mobil bisa menyebabkan peningkatan muatan pada badan mobil dari logam (yang bertindak sebagai sebuah sangkar Faraday). Saat pengemudi turun, cetus melompat dari rangka mobil ke pengemudi ketika ia menyentuh tanah.
Lucutan bertipe ini seringkali tak berbahaya karena energi (V2 * C)/2) cetus sangat kecil, hanya beberapa puluh mikro joule dalam cuaca yang sangat dingin, dan jauh lebih kecil lagi dalam kondisi yang lembab. Namun cetus itu mampu menyulut campuran metana-udara, dan berbahaya saat kebocoran gas alam terjadi di dalam bangunan yang berpenghuni. Kebocoran gas merupakan suatu bahaya serius dan bisa menyebabkan kerusakan fisik serta kematian.
Pesawat yang sedang terbang di dalam cuaca akan menciptakan muatan statik dari pergesekan udara dengan kerangka pesawat. Statik bisa dilucutkan dengan pelucut statik atau sumbu statik.
Resiko dan cara penanggulangan
Efek listrik tribo patut dipertimbangkan demi kepentingan industri dalam hal keselamatan dan potensi kerusakan terhadap barang-barang pabrikan. Cetus yang dihasilkan sepenuhnya mampu membakar petrol, uap eter, serta gas metana.
Harus ditemukan cara untuk melucuti kereta yang mengangkut cairan-cairan tadi di dalam rumah sakit. Bahkan terciptanya muatan listrik yang kecil sekalipun akan menyebabkan partikel debu tertarik ke permukaan yang digosok. Hal ini tentu merugikan bagi industri tekstil karena akan menyebabkan noda kotor yang permanen pada kaos. Beberapa piranti elektronik, khususnya sirkuit terpadu CMOS dan transistor MOSFET, bisa hancur karena lucutan statik bervoltase tinggi. Komponen-komponen seperti itu biasanya disimpan dalam busa yang bersifat konduktif. Meng-ground-kan diri sendiri dengan menyentuh meja kerja atau memakai gelang tangan atau gelang kaki khusus merupakan praktek standar saat sedang menangani sirkuit terpadu yang tidak terkoneksi. Cara lain menghilangkan muatan adalah dengan menggunakan bahan yang bersifat konduktif seperti lapik dari karet yang berisikan jelaga (Bahasa Inggris: carbon black) dalam ruang bedah.

Powered By Blogger

Cari Blog Ini