Minggu, 31 Maret 2013

Penanganan Gizi Buruk



10 LANGKAH UTAMA TATALAKSANA GIZI BURUK

LANGKAH 1

Mencegah dan mengatasi hipoglikemia
-          Segera berikan : Glukosa 10 % baik oral maupun IV

LANGKAH 2

Mencegah dan mengatasi hipotermia
-          Mempertahankan suhu nadan

LANGKAH 3

Mencegah dan mengatasi dehidrasi
-          Bila diare berikan ReSoMal
Bahan :
Oralit 1 pak/liter, Gula pasir 50 gr, mineral mix 40 ml ditambah air menjadi 2 Liter

LANGKAH 4

Memperbaiki gangguan elektrolit
-          Berikan mineral mix
Kcl                                                    : 224 gram
Tropotasium sitrat      : 81 gram
MgCL2.6H2O                  : 76 gram
Zn asetat 2 H2O               : 8.2 gram
Cu SO4.5H2O                  : 1.4 gram
Ditambah air sampai 2.5 Liter

-          Bila edema jangan berikan dieuretikum

LANGKAH 5

MEngobati Infeksi
Setiap anak gizi buruk harus diberikan Antibiotika dengan atau tanpa demam
-          Tanpa komplikasi   : Kotrimoksasol
-          Dengan Komplikasi           : Gentamisin + Ampisilin diikuti amoksisilin oral

LANGKAH 6

Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
-          Anemia gizi besi : tablet besi diberikan setelah 2 minggu (setelah fase stabilisasi )
-          KVA :
Tidak ada gejala                : hari ke-1 ( 1 kapsul )
Ada Gejala                                 : hari ke 1, 2, dan 15 ( @1 kapsul )
-          Berikan setiap hari multivitamin dan asam folat

LANGKAH 7
Memberikan makanan untuk Stabilisasi dan Transisi
Stabilisasi :
-          F WHO 75 : mencegah hipoglikemi
-          ReSoMal    : Mencegah dehidrasi
Transisi
Bertahap F 75       : F 100

LANGKAH 8

Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
-          Energi        : 150 – 220 Kkal/kg BB/hari
-          Protein       : 3 – 4 gr/kg BB/hari
-          Bentuk makanan padat      :
BB < 7 Kg            : makanan bayi
BB > 7 Kg            : makanan anak

LANGKAH 9

Stimulasi sensorik dan dukungan emosional pada anak gizi buruk
Anak Gizi Buruk / KEP berat mengalami keterlambatan mental dan perilaku, maka berikan :
-          Kasih saying
-          Lingkungan yang ceria
-          Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari
-          Aktifitas fisik segera setelah sembuh
-          Keterlibatan ibu ( memberikan makan, memandikan, bermain )

LANGKAH 10

Tindak lanjut dirumah
-          Bila gejala klinis sudah tidak ada dan berat balita mencapai 80%BB/U atau 90% BB/TB, maka anak dinyatakan Sembuh
         Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan dirumah
 Peragakan kepada orang tua :
-          Pemberian makanan dengan frekuensi yang lebih sering dengan kandungan tinggi energy dan padat gizi
-          Terapi bermain struktur
Sarankan :
-          Membawa kembali untuk control secara teratur :
Bulan I                  : 1 x / minggu
Bulan II                 : 1 x / 2 minggu
Bulan III-VI         : 1 x / bulan
-          Suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
Vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan (dosis sesuai umur)

Pengukuran Antropometri


Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang melibatkan Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Lingkar Kepala pada balita, Ketebalan Kulit Trisep, Lingkar dada.
Indeks yang sering digunakan dalam pemeriksaan Antropometri adalah :
o   BB/U (Berat badan menurut usia) : lebih menunjukkan ke status gizi seseorang pada saat pemeriksaan yang menunjukkan gizi buruk, gizi sedang, gizi normal, gizi baik dan gizi berlebih.
o   TB/U (Tinggi Badan menurut usia) : lebih menunjukkan ke tinggi badan seseorang yaitu tinggi, pendek, sangat pendek dan normal.
o   BB/TB (Berat Badan per Tinggi Badan) : yang lebih menunjukkan ke bagian gemuk, kurus, normal, obesitas)
o   TB/U – BB/TB : yang menunjukkan ke arah pendek-kurus, pendek-normal, pendek-gemuk, normal-gemuk, normal-normal.
o   Lingkar Lengan Atas (LLA/U) : untuk menggambarkan tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.
o   IMT (Indeks Masa Tubuh) : untuk dewasa (>18 tahun)
o   Tebal Lemak Bawah Kulit menurut umur yang dilakukan di lengan bawah, tengah garis ketiak, sisi dada, paha,dsb.
o   Rasio Lingkar Pinggang & Panggul untuk melihat perubahan metabolisme yang memberi gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak.


 













Kelebihan pada pemeriksaan antropometri adalah :
1.      Prosedur sederhana, aman dan sampel dapat dilakukan dalam jumlah besar.
2.      Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
3.      Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat.
4.      Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
5.      Dapat mendeteksi dan menggambarkan riwayat gizi masa lampau umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang, buruk karena sudah ada amabang batas yang jelas.
6.      Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.

Kelemahan dari pemerikasaan antropometri :
1.      Tidak sensitif dimana tidak dapat mendeteksi gizi dalam waktu singkat dan tidak dapat membedakan kekurang zat gizi tertentu.
2.      Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan sensitifitas antropometri.
3.      Kesalahan pada saat pengukuran dapat mempengaruhi akurasi dan validasi pengukuran antropometri.
Kesalahan yang terjadi pada pemeriksaan antropometri karena:
1.Pengukuran
2.Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan
3.Analisis dan asumsi yang keliru
4.Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
5.Latihan petugas yang tidak cukup
6.Kesalahan alat atau alat tidak ditera
7.Kesulitan pengukuran

Jenis Parameter
1.      Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.
a.       Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:
Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.
b.      Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c.       Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.
d.      Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur.
e.       KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisian.
Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
a.Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
b.Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
c.Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
d.Skala mudah dibaca
e.Cukup aman untuk menimbang anak balita.

Powered By Blogger

Cari Blog Ini